beberapa hari ini, tidurku tak jelas, hal pertama mungkin di hantui oleh tugas ku sebagai pengajar, dimana harus membuat materi yang aku sendiri ndak ngeh dengan apa yang aku ajarkan *bukan bidangku* tapi ada yang lebih dari itu.
saat ku baru terlelap tidur ku bermimpi aneh, mimpi dimana bayangka pun aku tak mau, aku kehilangan seorang yang amat aku sayang walau pada kenyataannya semua perbuatanku jauh dari sayang, ku selalu melawan ku selalu tak taat, kuselalu buat ulah, dan ku selalu buat beliau marah.
tapi beliau tak pernah sedikit pun menunjukan rasa marah, padahal aku tau beliau sangantlah marah atas semua sifat kekanak kanakanku, yang berpikir hidup dunia ini bisa sendiri.
kau selalu berpikir untuk bagaimana membahagiakan beliau, namun apa daya kuhanya seorang anak manusia yang penuh akan dosa, ku salalu ingat ketika ku lagi *waras* walau kewarasanku hanya datang mungkin setahun ndak sekali, bingung kau bingung apa yang harus ku lakukan.
kembali kemimpi
dalam mimpi itu …….. berat berat rasa ku mgeucap kan hal ini, ku tak mau mimpi itu terjadi, tapi kita hanya manusia, manusia yang sudah pasti …… *ku masih tak mampu mengucapkanya*
dan dalam di tengah mimpi itu ku merasakan sesak , sesak yang membuat ku tersadar sadar 100% sadar namun apa yang terjadi ku tak bisa bergerak, kutak bisa teriak, kuhanya bisa meringkuk di pojok kamar sambil berpikir inikah siksa yang ku dapat ketika ku kan menghadap ke hadapaNya, ku hanya bisa mengucap, mengucap dan mengucap Ya Allah ada apa dengan hambaMu ini ya Allah…….
sesak itu masih terasa sampai kini, walau mimpi itu sudah 5 hari terlawati, ketika ku hendak tidur dan memejamkan mata ku selalu teringat akan hal itu, mimpi itu, ku ingat betapa sesak nya nafasku, betapa tersiksanya.Namun ku bukan merisaukan apa yang terjadi padaku k merisaukan mimpi itu, mimpi yang …………….. sedikitpun ujung lidah ndak mampu tuk mengucapkan isi mimpi itu.Biarkan biarkan apapun terjadi pada diriku asal mimpi itu tidak terjadi, ya Allah kubersujud padaMu, lindungilah Beliau, Beliau yang selalu ada, beliau yang selalu marah ketika ku sala, beliau yang ndak pernah sekalipun dendam ketika kuberbuat salah, beliau yang selalu mengingatkanku, beliau yang selalu…..,menangis menangis hati ini ketika ku ingat apa yang telah ku lakukan, seorang anak manusia yang tidak tau diri, tidak tau balas budi, tidak tau apa makna dari hidup.
namun karena kesombongan diri ini, air mata itu ndak sampai menetes ke pipi, atau mungkin kuhanya pura pura menangis, pura pura dan hanya pura pura, mungkin diri ini hanya menghindar, menghindar dan takut akan cerita lama, cerita apa akibat ketika kita banyak dosa.
sepotong cerita yang ingin ku sampaikan pada beliau, beliau yang telah membiayai hidupku, mengarahkanku.thanks pak dan maafkan anak mu yang tak tau diri ini
ls -alF | grep komentar